Aku sudah mulai putus asa. Antara aku dan dia benar-benar ga ada kemajuan. Bahkan bisa dibilang hubunganku sama dia mengalami kemunduran yang sangaaaaaaaaaaaat drastis.Miris? MEMANG! Sedih? PASTI! Berhenti mencintainya? TENTU SAJA TIDAK!
Dari awal aku sudah bilang “Aku menyukainya bukan karena aku ingin menjadi pacarnya, bisa berada di dekatnya saja sudah membuatku sangat bahagia” Dan lagi, dia adalah penyemangatku untuk rajin belajar. Berkat dia, aku merasa perubahan dalam belajarku sedikit demi sedikit. Ya, setidaknya dengan aku menyukainya bisa berdampak positif dalam kehidupanku!
Dari awal aku sudah bilang “Aku menyukainya bukan karena aku ingin menjadi pacarnya, bisa berada di dekatnya saja sudah membuatku sangat bahagia” Dan lagi, dia adalah penyemangatku untuk rajin belajar. Berkat dia, aku merasa perubahan dalam belajarku sedikit demi sedikit. Ya, setidaknya dengan aku menyukainya bisa berdampak positif dalam kehidupanku!
“Cinta tak harus memiliki”
Itu pepatah yang ku pegang teguh untuk tetap mencintainya. Ya, memang ada kalanya cinta bertepuk sebelah tangan. Dan mungkin inilah saat aku merasakannya. ALLOH ingin melihat usahaku bertahan dalam kondisi seperti ini. ALLOH menyayangiku. Mungkin ALLOHsudah mempersiapkan orang yang lebih baik dari dia untukku. Atau mungkin ALLOH akan mempersembahkan dia padaku suatu hari nanti.
“Kalo jodoh, ga akan kemana”
Ini kalimat yang sering seseorang katakan untuk menyemangatiku. Kalimat yang selalu menenangkan hatiku. Ya, memang, jika dia adalah jodohku pasti aku akan bersamanya juga. Mungkin ALLOH belum mau aku bersamanya sekarang. Atau mungkin ALLOH akan mempertemukan aku, dia, dan CINTA ketika aku sudah tumbuh dewasa nanti.
“Possitive Thinking”
Itu yang selalu sahabat katakan padaku. Kalimat selalu menghilangkan semua prasangka burukku tentangnya. Kalimat yang selalu memunculkan beberapa pikiran positif tentangnya, seperti: “Dia akan bersamaku suatu hari nanti, menikmati sisa hidup bersama, InsyaALLOH“ Ya, walaupun kadang dengan ber-possitive thinking membuatku merasa seperti diberi harapan palsu. Tapi ini lebih baik daripada harus berprasangka buruk dan menderita dalam prasangka itu.
Sekarang, aku bertahan tetap mencintainya, SEBISAKU!
Dari aku, si bodoh yang tetap mencintaimu.
0 komentar:
Posting Komentar