6 Februari 2010, aku punya pacar. Jadi aku jarang SMSan sama kamu lagi karena aku jaga perasaan pacarku itu. Tapi sekitar awal Mei, aku putus sama pacarku itu. Waktu itu aku cukup sedih, tapi waktu kamu bilang ke aku "Kakak pantas dapat yang lebih baik daripada dia." aku jadi semangat lagi.
Sejak saat itu, aku jadi makin dekat sama kamu. Kita sering SMSan dan telponan. Senang dekat sama kamu. Tau gak? Waktu itu kamu teman berbagi nomor satuku! Mungkin karena makin dekat sama kamu, aku merasa ada sedikit perasaan aneh. Perasaan aneh setiap nerima SMS atau telpon dari kamu. Perasaan aneh setiap kamu nyanyiin lagu buat aku lewat telpon. Perasaan aneh setiap kamu bilang aku cantik, padahal kamu cuma liat aku lewat foto.
Kamu ingat gak kejadian malam 1 Juli 2010. Ya, itu saat kamu bilang suka sama aku. Kamu nanya "kakak mau ga jadi pacar aku?" Ya, kamu nembak aku! Aku speechless, antara kaget sama bingung. Gak nyangka kalau kamu bakal nembak aku kea gini. Tapi waktu itu aku terima kamu, karena aku menganggap kalau perasaan aneh itu adalah perasaan sayangku ke kamu.
Berita ini langsung menyebar ke seluruh sobad debo. Waktu itu banyak yang ngasih selamat ke aku. Haha lucu juga ya waktu itu kalau diingat-ingat. Tapi ada juga yang sebenarnya gak suka sama hubungan kita. Ya, karena kita beda agama. Aku islam dan kamu Katolik. Tapi kamu selalu bilang "Tuhan itu satu. Kita aja yang nyebutnya beda."
Tapi ternyata setelah beberapa minggu berlalu, aku dekat sama seseorang. Seseorang yang sebenarnya aku mau. Seseorang yang sebenarnya aku cinta. Ya, aku salah mengartikan perasaan aneh itu. Perasaan aneh itu memang rasa sayangku ke kamu, tapi bukan sebagai pacar melainkan sebagai adik. Ya, aku sayang kamu sebagai adikku. Jadi tepat 19 Juli 2010 aku putusin kita berteman aja. Aku rasa itu lebih baik karena aku gak mau nyakitin orang yang tulus kea kamu. Dan aku bilang sesuatu yang pernah kamu bilang ke aku "Kamu bisa dapat yang lebih baik dari kakak." Walaupun waktu itu kamu bilang "Aku gak mungkin dapat yang lebih baik dari kakak", kamu tetap terima keputusanku. Aku suka sama sifatmu itu, menghargai keputusan orang lain! Aku semakin bangga punya adik kea kamu.
9 Agustus 2010, aku jadian sama seseorang sebenarnya aku mau itu. Dan dengan besar hati, kamu bilang "Semoga langgeng". Aku gak nyangka kamu akan bilang kea gitu, kamu memang hebat!
15 Agustus 2010, aku dapat berita dari Abil, sepupumu kalau kamu masuk Rumah Sakit. Waktu itu aku takut, takut banget. Aku takut penyakitmu kambuh. Ya, aku tau kamu punya penyakit jantung lemah sejak lahir. Tapi ternyata kamu masuk Rumah Sakit bukan karena penyakit itu, tapi karena penyakit Thypus. Aku agak sedikit lega.
23 Agustus 2010, kamu keluar dari Rumah Sakit. Aku senang banget. Bisa SMSan, telponan dan wall-to-wall lagi sama kamu. Aku suka tanda kurung buka titik dua buatanmu, beda dari orang lain yang biasanya titik dua kurung tutup.
26 Agustus 2010, kamu kirim pesan dinding buat aku yang isinya: "Dirimu di hatiku tak lekang oleh waktu meski kau bukan untukku." Aku sedih banget waktu baca ini. Andai aku punya 2 hati, aku pasti akan ngasih 1 buat kamu. Tapi aku cuma punya 1 hati dan itu udah aku kasih ke seseorang yang sebenanya aku mau.
12 September 2010, aku dapat kabar kalau tanggal 15 kamu mau operasi. Menjelang hari itu adalah hari yang paling menegangkan buat aku. Aku takut sesuatu yang gak ku inginkan terjadi. Aku takut semuanya gak akan berakhir baik. Aku takut kehilangan kamu. Malam itu kamu SMS aku "Good night kak. Bye! (:" SMS terakhir kamu :'(
13 September 2010, aku masih wall-to-wall sama kamu. Aku ingat wall terakhir yang kamu kirim ke aku, isinya "hehe" Ya, bahkan 2 hari menjelang operasimu kamu masih bisa tertawa. Aku bangga sama kamu!
Dan tanggal 15 September pun datang. Hari yang paling panjang buatku dan sobad debo yang lain. Aku, Ai, kak Kiki, Alvi, Vin, Iqbal, dan yang lain harap-harap cemas nunggu kabar dari kamu waktu itu. Banyak sobad debo yang kirim wall ke kamu untuk sekedar menyemangati kamu waktu itu. Kamu lihat? Banyak yang sayang sama kamu!
Dan tanggal 15 September 2010 tepat pukul 21.04 kabar buruk itu datang. Kamu sudah gak ada. Kamu sudah meninggal. Waktu itu aku harap semuanya bohong. Aku harap itu cuma lelucon. Tapi setelah Abil benar-benar ngeyakinin aku, aku baru mulai percaya kalau itu semua benar. Walaupun hatiku masih sedikit gak rela.
Waktu itu seseorang yang sebenarnya aku mau buat status "Selamat jalan kawan. Tenang, dia aman sama aku." Dia yang dimaksud di sini adalah aku. Aku terharu baca status ini. Aku bangga sama dia.
Sekarang, sudah hampir 17 bulan kamu pergi, tapi aku masih ingat semua tentang kamu. Suara lembutmu waktu nyanyi "Sempurna" buat aku, aku gak akan pernah lupain itu. Aku harap kamu bahagia di surga sana. Sampai sekarang aku masih sayang kamu. Aku merindukanmu. Kamu, Nathan Zeisonsa Nutompiloh Imanuel!
Dari aku, yang selalu menyayangi dan merindukanmu.
0 komentar:
Posting Komentar