Rabu, 21 Maret 2012

Perempuan Ini



Perempuan ini sangat mengagumimu.



Kamu seperti hujan yang datang kala bumi sedang kepanasan atau seperti pelangi yang datang setelahnya. Ya. Kamu bisa menjadi siapa saja bagi perempuan ini. Membuatnya tenang, membuatnya nyaman, membuatnya tertawa, membuatnya berani berbagi cerita.


Tidak banyak yang tahu kalau perempuan ini menyimpan sesuatu. Dulu.


Ya. Mencintaimu. Tapi kamu tidak pernah tahu itu.


Dan ketika kedatangan perempuan cantik itu, perempuan yang ini limbung. Jatuh. Ada sesuatu asing yang sepertinya kemudian gemar sekali memukuli jantung. Tetapi kamu tidak pernah tahu itu. Perempuan yang ini terlalu mahir menyimpan sesuatu. Seperti menyembunyikan kenyataan bahwa dia mencintaimu. Ya. Seperti itu.


Dan sepertinya, sebenarnya kamu tidak terlalu bodoh untuk mengetahui apa yang disembunyikan perempuan ini. Ya. Kamu terlalu pintar untuk tipuan kecil semacam itu. Perempuan ini sangat yakin kamu benar-benar tahu tentang rahasia itu. Bahwa perempuan ini mencintaimu? Iya. Kamu pasti tahu, bukan? Tidak mungkin tidak. Sesuatu yang bernama cinta sangat sulit disembunyikan. Begitu kan kamu bilang?


Masalahnya, meski kamu tahu tentang rahasia besar itu, kamu bahkan tidak mengejar perempuan ini. Ya. Kamu malah bersama perempuan itu, bukan perempuan ini. Aku tidak tahu apa pertimbanganmu. Tapi, tidak apa. Perempuan ini pasti akan tetap bahagia. Kamu pun juga. Entah dengan perempuan itu atau bukan. Aku dulu pernah berharap, kamu akan berbahagia dengan perempuan ini. Ya. Bersama perempuan yang selalu rindu menggenggam tanganmu atau bersandar di pundakmu ini.


Dan ketika datang lelaki itu, perempuan ini harus menerimanya. Tidak tahukah kamu bahwa perempuan ini sudah lelah menunggu? Apalagi sejak kedatangan perempuan itu di sisimu. Mengambil semua waktu perempuan ini denganmu. Sejak itu, dia mulai mengalihkan pikiran kepada lelaki itu. Lelaki itu perhatian, baik dan pengertian. Ya. Aku akan menerima lelaki itu.


Perempuan ini akan berhenti mencintaimu dan mulai mencintai lelaki itu.


Oya, tapi perempuan ini tidak akan melupakanmu. Tentu saja perempuan ini tidak akan mengingatmu setiap hari seperti seorang gila. Perempuan ini akan tetap melupakanmu, tapi sesekali pasti akan mengingatmu. Bisa jadi pada saat melihat-lihat album foto pada zaman dulu lalu ada fotomu di sana. Ya, mungkin perempuan ini akan mengingatmu dengan cara itu.


Satu lagi. Ketika momen-momen seperti itu terjadi, perempuan ini juga akan mengingatmu sebagai lelaki yang pernah dicintai oleh perempuan ini.

*******

Gatau kenapa, suka banget sama penggalan fiksi Mas Namara ini. Mungkin karena aku pernah ngalamin hal yang hampir sama :)


0 komentar:

Posting Komentar